Wisata yang berdekatan dengan pantai di Banyuwangi ini di beri nama Blue Fire Kawah Ijen oleh masyarakat sekitar.
Kawah gunung tersebut merupakan sebuah danau yang memiliki sifat asam, lokasi kawah ini terletak di puncak gunung Ijen.
Kedalaman kawah ini mencapai 200 meter, wilayahnya menjadi salah satu Cagar Alam yang di lindungi pemerintah.
Kapan Bisa Melihat Blue Fire Kawah Ijen?
Fenomena api berwarna biru ini muncul di waktu dini hari yaitu antara pukul 02.00 – 04.00 WIB.
Tak heran jika para wisatawan yang mendaki mulai menaiki Kawah Ijen dari pukul 00.00.
Mengapa dikatakan blue fire?
Istilah blue fire di Kawah Ijen disebabkan karena api yang dikeluarkan oleh kawah gunung ini berwarna biru.
Karena api birunya, menjadikan Ijen sebagai destinasi wisata favorit sampai ke mancanegara.
Harga Tiket Masuk Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi
Untuk harga tiket, Anda hanya dikenai biaya masuk sebesari Rp 5.00,-/orang di hari biasa (Senin-Jumat) dan Rp 7.500,- di hari libur (ini untuk orang lokal).
Untuk turis luar, akan dikenakan biaya Rp 100.000,- pada hari biasa dan Rp 150.000,-/orang di hari libur.
Biaya tiket masuk yang murah dan tentunya terjangkau ini tentu menjadi nilai plus untuk para wisatawan lokal.
Perlu diperhatikan, jika Anda membawa kamera atau peralatan elektronik yang harganya puluh hingga ratusan jutaan, Anda harus melaporkannya pada petugas setempat untuk mendapat izin dan asuransi (jika dibutuhkan).
Asal Usul/Sejarah Singkat Blue Fire Kawah Ijen
Gunung ijen memiliki kawah besar yang berupa danau asam.
Para ahli memperkirakan terbentuknya kawah sekaligus kaldera tersebut sekitar 50.000 tahun silam karena letusan yang bervolume dahsyat.
Kaldera akibat letusan tersebut memiliki ukuran 20 km dan menjadi yang terluas di Jawa.
Sedangkan kawah Gunung Ijen berukuran 960 meter x 600 meter yang posisinya sekitar 300 meter di bawah dinding kaldera.
Danau yang dimiliki Gunung Ijen mengandung air dengan tingkat keasaman nyaris 0.
Kedalaman danau sekitar 200 m dan merupakan danau asam paling besar di dunia.
Gunung yang belum meletus kembali sejak 1999 itu, memunculkan fenomena langka yakni api biru atau blue fire.
Diyakini bahwa pertama kali blue fire terlihat di kawah Gunung Ijen sekitar tahun 1950.
Fenomena blue fire bukanlah berupa lava maupun bebatuan yang berwarna biru.
Blue fire yang menjadi incaran wisatawan berasal dari gas yang dihasilkan dari reaksi pembakaran senyawa belerang.
Kadar belerang dan senyawa lain yang ada di Danau Ijen sangat tinggi.
Saat senyawa belerang bereaksi dengan oksigen dalam suhu lebih dari 3600 C, maka akan menimbulkan proses pembakaran.
Selama proses tersebut, elektron dikeluarkan dalam jumlah ekstra.
Kemudian, elektron memproduksi energi yang berupa partikel cahaya berwarna biru.
Saat dilihat dari kejauhan, hasil pembakaran tersebut tampak berkilau dan menyala terang layaknya api.
Mitos yang Berkembang di Gunung Ijen
Adanya blue fire dan danau air asam terbesar yang berwarna biru kehijauan sukses menarik wisatawan.
Bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga wisatawan mancanegara.
Namun siapa sangka, keindahan tersebut juga berdampingan dengan beberapa mitos.
Mitos pertama adalah kemunculan sesosok nenek yang gemar menolong para pendaki yang tersesat.
Konon, banyak pendaki yang diberi petunjuk oleh si nenek ketika hilang arah di tengah hutan.
Cara menolong si nenek sangat khas.
Pendaki akan diminta untuk menutup mata dan saat membuka mata kembali, pendaki sudah menginjakkan kaki di puncak Ijen.
Selanjutnya, mitos mengenai penampakan segerombolan tentara.
Diceritakan bahwa beberapa pendaki ada yang pernah merasa dikejar sekumpulan orang menyerupai tentara yang membawa golok.
Peristiwa tersebut akan membuat pendaki tersesat di tengah perjalanan.
Daya Tarik Blue Fire Kawah Ijen
Keindahan kawah akan terlihat lebih jelas dari atas gunung, udara dingin yang menusuk tulang disertai bau belerang yang menyengat dari kawah.
Fenomena ini tentunya akan menambah keindahan danau atau kawah yang berwarna kebiruan dan memberikan sensasi tersendiri bagi Anda.
Lalu, apa saja daya tariknya? Simak pembahasannya di bawah ini
1. Indahnya Gugusan Bintang
Gugusan bintang-bintang di langit malam menghasilkan pemandangan yang sangat indah dari puncak tertinggi.
Masyarakat sekitar kawah menyebutnya Galaksi, adalah gugusan spiral yang terdiri dari bintang-bintang di angkasa yang jumlahnya antara 200 – 500 milyard bintang.
Gugusan bintang jika dilihat dari ketinggian tampak seperti kabut putih yang bertaburan di angkasa, pemandangan langka ini hanya dapat Anda nikmati tengah malam dari puncak Kawah Ijen di musim kemarau.
2. Blue Fire Kawah Ijen HD (Api Biru)
Hal pertama yang menjadi tujuan wisatawan adalah pesona dari blue fire atau api biru yang terdapat di Kawah Ijen.
Pemandangan langka yang hanya bisa dinikmati pada dini hari ini terletak di tengah penambangan belerang, merupakan pemandangan langka yang hanya ada dua di dunia yakni di Banyuwangi dan Islandia.
Karena pemandangan blue fire Kawah Ijen yang langka tersebut, para pendaki rela memulai kegiatan di tengah malam.
Sudah pasti, Anda akan menelusuri jalan yang terjal dan suhu yang dingin hanya demi melihat keindahan api biru kawah Ijen.
Bahkan tak jarang para calon pengantin banyak yang melakukan foto prewedding di atas kawah demi mendapatkan hasil terbaik mereka, bahkan rela bermalam di sekitar kawah.
3. Sunrise Pertama di Pulau Jawa
Melihat sunrise adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi setiap traveller, di atas Kawah Ijen Anda dapat melihat sunrise pertama pulau jawa lengkap dengan segala keindahannya.
Berlibur ke tempat ini memang pilihan yang tepat.
Setelah Anda menikmati indahnya kawah dimalam hari, pagi harinya Anda di pertemukan dengan sunrise yang sangat menawan.
4. Penambang Belerang
Api biru yang terletak di kawah di kelilingi oleh pertambangan belerang.
Belerang di tempat ini menandakan bahwa gunung ini merupakan salah satu gunung dengan kondisi yang masih aktif di wilayah timur.
Semua penambang di kawah tersebut menambang secara tradisional agar tidak merusak kondisi gunung dan kawah.
Adanya pertambangan tradisional di Kawah Ijen ini menarik perhatian wisatawan, sehingga mereka berani lebih dekat ke kawah.
Para wisatawan juga diperbolehkan mencoba menambang belerang secara langsung memakai peralatan sederhana, tentu saja mereka harus melakukannya dengan pengawasan yang sudah berpengalaman.
Kondisi pertambangan berasap tebal, para pekerja menggunakan penutup hidung ketika bekerja mencari lelehan belerang.
Belerang selanjutnya di potong dan diangkut dengan cara dipikul melewati jalan setapak berbatu dan terjal.
5. Kebun Kopi Arabika
Setelah dari puncak Kawah Ijen dan berencana turun ketika hari menjelang siang, Anda akan melewati kawasan perkebunan kopi, yang sengaja di buat tempat wisata dan di kelola oleh PTP Nusantara, Kaliampit.
Pemandangan hijau seluas 74 km akan membuat anda kagum dengan pesonanya.
Perkebunan kopi tersebut merupakan kebun kopi yang dibudidayakan oleh kopi Arabika, bahkan terkenal hingga mancanegara dengan sebutan Java Coffe.
Kopi yang memiliki rasa pahit khas dan agak masam biasanya di panen pada bulan Mei hingga September.
Ketika musim panen tiba para wisatawan dapat memetik kopi sendiri dan melihat proses pengolahannya.
6. Internationals Tour De Banyuwangi Ijen
Sebuah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Iinternasional yang di lakukan setiap 1 tahun sekali ini pada awalnya dimulai tahun 2012.
Kejuaraan ini merupakan balapaan sepeda jarak jauh yang diakan setiap bulan November hingga Desember dengan lama perlombaan 4 hari.
Menariknya lagi, Kawah Ijen menjadi salah satu rutenya.
Jika Anda ingin melihat kejuaraan balap sepeda di kawah sambil melihat Blue Fire Kawah Ijen, sudah pasti Anda dapat datang di bulan yang telah disebutkan di atas.
Tak hanya Ijen saja, namun Pantai Pulau Merah juga menjadi salah satu rute, lho.
Kegiatan Wisata di Gunung Ijen
- Pendakian ke puncak Ijen dengan track yang lebar antara 2 hingga 3 meter;
- Naik gerobak yang didorong oleh si penyedia jasa kalau Anda tidak sanggup naik ke kawah Ijen;
- Berfoto di kawasan Gunung Ijen. Beberapa spot favorit adalah kawah gunung, pemandangan blue fire, pemandangan gugus bintang dan pemandangan sunrise;
- Berburu oleh-oleh cantik dari para pengrajin di sekitar Ijen. Anda dapat membeli berbagai macam souvenir seperti patung yang terbuat dari belerang asli Gunung Ijen.
Tempat Wisata di Sekitar Blue Fire Kawah Ijen
Setelah puas dengan keindahan Gunung Ijen, Anda dapat mengunjungi destinasi lain yang lokasinya tidak jauh, seperti:
- Kawah Bulan Sabit yang memiliki daya tarik berupa gundukan di tengah kawah yang menyerupai bulan sabit;
- Kawah Wurung yang berjarak sekitar 4 km dan terkenal akan bukit cinta yang seru untuk didaki;
- Pemandian Air Panas yang menggunakan air belerang untuk kesehatan tubuh;
- Air Terjun Kali Pait memiliki daya tarik berupa bebatuan indah dan air belerang yang mengalir;
- Air Terjun Blawan yang berada di kawasan pemandian air panas;
- Kalibendo merupakan air terjun yang asri dengan ketinggian sekitar 10 meter;
- Air Terjun Kampung Anyar mempunyai tiga buah air terjun yang diberi nama Jagir, Bidadari dan Pawon.
Fasilitas Wisata Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi
Mengingat Kawah Ijen adalah wisata yang sudah bisa disebut sebagai ‘internasional’, maka fasilitasnya tentu saja sudah mumpuni. Berikut beberapa fasilitas lengkapnya:
- Fasilitas yang disediakan oleh pihak management wisata Kawah Ijen meliputi lokasi parkir yang luas. Tempat parkir tersedia luas baik untuk kendaraan roda dua maupun roda 4.
- Fasilitas selanjutnya adalah warung makan yang tersedia di seluruh area kawah Ijen terutama di sebelah loket masuk tempat wisata. Makanan yang disajikan tergolong enak dan cukup untuk membuat badan lebih segar.
- Fasilitas selanjutnya adalah toilet umum, di Kawah Ijen toilet yang disediakan bersih dan rapi, seta nyaman ketika digunakan.
- Kemudian ada juga tempat persewaan peralatan mendaki, salah satunya adalah masker, karena asap yang di hasilkan oleh belerang dari gunung berapi yang masih aktif berbahaya jika masuk saluran napas terlalu banyak.
- Di Kawah Ijen juga tersedia taksi lokal. Taksi ini bukan mobil atau kendaraan lain, melainkan gerobak yang didorong secara manual oleh penduduk desa. Hal ini bertujuan untuk menolong para pendaki yang tidak kuat melanjutkan perjalanan, karena jalur pendakian yang terlalu terjal.
- Selanjutnya adalah fasilitas infrastruktur yaitu jalur pendakian yang luas. Jalur pendakian Gunung Ijen memang luas namun tetap harus berhati-hati jika mendaki karena rute yang dilalui cukup terjal.
- Ada juga sunrise view point yang disediakan khusus untuk melihat keindahan sunrise oleh para wisatawan.
- Jika Anda ingin menyewa kamera, handycamp atau sewa camera lainnya juga bisa.
Akses dan Rute Menuju Blue Fire Kawah Ijen
Untuk sampai di puncak kawah Ijen bukanlah suatu perjalanan yang mudah, ada beberapa jalur atau rute yang dapat anda tempuh.
Rute utama yang dapat Anda lalui adalah dari arah Banyuwangi dan Bondowoso karena kawah Ijen merupakan cagar alam yang di lindungi oleh dua Kabupaten tersebut .
- Rute dari Banyuwangi dapat di lalui dengan kendaraan bermotor maupun mobil, menuju ke arah Licin yang jaraknya kurang lebih 15 KM dapat anda tempuh selama 30 menit. Rute ini termasuk rute yang sulit di lalui karena kondisi jalan yang lumayan rusak.
- Selanjutnya, dari Licin menuju Paltuding dapat Anda lewati menggunakan kendaraan sejenis jeep gardan ganda. Hati-hati, 6 kilometer sebelum Paltuding anda akan melewati tanjakan curam yang dinamakan tanjakan derek.
- Perjalanan yang di butuhkan untuk melewati tanjakan ini kurang lebih satu jam dilanjutkan dengan jalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera yang rusak karena proses air hujan dan dilalui truk pengangkut belerang.
- Setelah melewati tebing Kaldera sejauh 3 KM sampailah di Kawah Ijen.Total perjalanan jika Anda melewati rute ini adalah 38 KM.
Selanjutnya, rute yang dari arah Bondowoso ini melalui area yang berbatasan dengan perkebunan kopi Arabika yang memiliki tiga pintu gerbang yang berbeda. Di masing-masing pintu gerbang Anda harus mengisi daftar hadir dan tujuan perjalanan.
- Melewati jalur ini pemandangannya sangat bagus, di awal perjalanan Anda akan melewati perkebunan kopi kemudian hutan pinus milik perhutani dan yang terakhir hutan perawan, cagar alam yang sangat indah.
Transportasi yang dapat Anda gunakan di kedua jalur ini umumnya sama, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun umum.
Bagaimana Tiba di Puncak Kawah Ijen?
Untuk mencapai puncak gunung ada dua jalur pendakian yang dapat di lalui, yaitu jalur barat dan jalur timur.
Mayoritas pendaki memilih jalur barat karena tergolong lebih mudah dan aman.
Jika Anda berkunjung ke Kawah Ijen sebaiknya antara bulan April – Oktober, karena dalam bulan ini daerah Banyuwangi sedang musim kemarau sehingga jalanan tidak licin dan lebih aman.
Lagipula, jika Anda datang di musim hujan, blue fire yang ditunggu-tunggu tidak akan terlihat.
Hotel Terdekat dari Blue Fire Kawah Ijen
- 1. Ijen Resort and Villas
- 2. Catimor Homestay
- 3. Arabica Homestay
- 4. Ijen Resto and Guest House
- 5. Jiwa Jawa Resort
- 6. Tanjung Asri Hotel
- 7. Hotel Balmbangan
Tips Berwisata Ke Blue Fire Kawah Ijen
Berwisata ke puncak gunung Ijen untuk melihat keindahan kawah Ijen tentu hampir sama dengan pendakian ke kawah lainnya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika anda akan melakukan pendakian ke Ijen.
Mulai dari fisik hingga peralatan pendakian, berikut beberapa metode yang dapat anda gunakan sebelum pendakian.
1. Pakaian Hangat
Karena kondisi suhu di puncak gunung sangat dingin, Anda disarankan membawa atau memakai jaket gunung.
Karena jaket gunung terlihat tipis namun sangat hangat, dengan begitu pendakian tidak akan terkesan ‘ribet’ dengan memakai pakaian yang berlapis-lapis.
2. Sepatu atau Sandal Gunung
Karena bentuk sandal atau sepatu gunung sudah di sesuaikan dengan medan pendakian yang curam, penggunaan sepatu atau sandal gunung akan sangat berfungsi.
Sebagai saran saja, jangan gunakan sepatu gunung dengan bagian depan dari besi, karena akan membuat kaki terluka.
3. Bawa Bekal Makanan Secukupnya
Alangkah baiknya jika membawa bekal makanan yang berenergi tinggi dan dapat menambah stamina secara cepat seperti coklat atau biskuit.
Jangan lupa untuk membawa bekal air minum.
Perlu diingat, air minum adalah hal utama yang tidak boleh di lupakan saat mendaki.
4. Gunakan Masker
Jangan sampai lupa membawa masker wajah!
Sebenarnya sih tidak apa-apa, tapi Anda mungkin harus membelinya di dekat loket masuk dengan harga yang cukup mahal, yaitu Rp 30.000,- .
Sebenarnya banyak orang yang tidak menggunakan penutup wajah saat pendakian ke Ijen, namun hal ini bisa saja membahayakan paru-paru Anda mengingat udara di Kawah Ijen banyak didominasi oleh sulfur.
5. Mendaki di Malam Hari
Jika ingin melihat langsung fenomena blue fire pada waktu subuh, sebaiknya melakukan pendakian di malam hari.
Pendakian yang dilakukan di malam hari membutuhkan senter atau headlamp untuk penerang jalan agar Anda tidak tergelincir jatuh.
7. Bawa Kamera
Kamera merupakan hal wajib yang pasti di bawa jika anda travelling.
Mengabadikan momen dengan latar belakang kawah yang menyala berwarna biru akan menjadi momen yang sangat bagus.
8. Mematuhi Semua Aturan
Rute menuju puncak gunung bukan perjalanan yang mudah apalagi jika Anda pemula, mematuhi rambu dan saran pemandu adalah hal yang wajib di lakukan.
Jagalah kebersihan tempat wisata, jangan membuang sampah sembarangan, dan jangan merusak apa yang sudah ada di tempat wisata.
9. Persiapkan Fisik yang Sehat
Perjalanan yang jauh dan susah harus di siapkan sebelumnya, agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan selama perjalanan menuju ke Blue Fire Kawah Ijen.
Pastikan tubuh dalam kondisi prima, ya!
Nah, bagaimana menurutmu?
Sudah siap berwisata ke Blue Fire Kawah Ijen?