Museum Manusia Purba Sangiran: HTM, Lokasi & Sejarah

Akhir pekan merupakan salah satu waktu yang tepat untuk digunakan berkumpul bersama keluarga. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan ketika berkumpul, salah satunya mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen.

Museum Sangiran atau lebih populer dengan sebutan Museum Manusia Purba ini menyimpan puluhan ribu fosil dari dua juta tahun yang lalu, tepatnya pada zaman pleistocen.

Dilansir dari situs Kabupaten Sragen, terdapat 50 jenis hominid purba yang diduga sebagai asal evolusi manusia di museum ini.

Sejarah Museum Manusia Purba Sangiran

Sejarah-Museum-Manusia-Purba-Sangiran

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli geologi terdahulu, kawasan Sangiran di masa purba jutaan tahun yang lalu merupakan hamparan lautan. Mengapa bisa menjadi daratan?

Hal tersebut dikarenakan peristiwa alam, yakni letusan Gunung Lawu, Merapi, dan juga Merbabu yang menyulapnya menjadi daratan.

Hal tersebut tentu ada buktinya, yakni dari lapisan-lapisan tanah yang membentuk kawasan Sangiran ini berbeda dengan lapisan tanah di kawasan lainnya.

Bahkan setiap lapisan tanah yang membentuk kawasan Sangiran juga ditemukan di fosil-fosil menurut jenis dan zamannya.

Review Museum Manusia Purba Sangiran

Review-Museum-Manusia-Purba-Sangiran

Ketika berkunjung ke Museum Sangiran, Anda akan menjumpai berbagai macam fosil yang berasal dari temuan di dunia dan juga temuan dari Indonesia asli.

Informasinya, hingga saat ini sudah ada lebih dari 12.685 fosil yang ditemukan dan ditempatkan di Museum Sangiran.

Namun, yang ditempatkan atau dipamerkan di dalam museum hanya sejumlah 2.931 saja.

Untuk sisa fosil lainnya disimpan di gudang penyimpanan dengan keamanan yang ketat.

Ruang pameran tempat 2.931 fosil di Museum Sangiran ini menjadi salah satu warisan budaya dunia, dan terbagi menjadi beberapa bagian.

Nah, tiap-tiap ruang pameran akan menyuguhkan berbagai fosil dari jutaan tahun yang lalu.

Penempatan di setiap fosilnya sangat rapi dan juga dilengkapi dengan informasi atau keterangan dari fosil tersebut, sehingga Anda dapat mempelajarinya.

Selain ruang pameran, Museum Sangiran juga dilengkapi dengan fasilitas lain, mulai dari laboratorium, gudang, hingga ruang slide.

Di sini juga tersedia kios-kios yang menjual pernak-pernik batuan, baju, topi, dan makanan yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi keluarga di rumah.

Fakta Menarik Museum Sangiran

Fakta-Menarik-Museum-Sangiran

1. Terletak di Dua Wilayah

Fakta menarik pertama dari Museum Manusia Purba Sangiran adalah terletak di dua wilayah, yakni di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

Luas Museum Sangiran yang dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran adalah 59.21 kilometer persegi.

2. Memiliki 5 Klaster Museum

Museum tempat fosil manusia purba ini dibagi menjadi 5 klaster, yang memiliki fungsi berbeda-beda untuk masing-masing kalsternya. Berikut daftarnya:

Klaster Fungsi
Klaster Krikilan Tempat kunjungan yang memberikan informasi lengkap tentang Sangiran.
Klaster Dayu Menyimpan kekayaan memori kehidupan jutaan tahun yang lalu, mulai dari flora, fauna, serta manusia dan budayanya.
Klaster Bukuran Tempat untuk mempelajari evolusi manusia.
Klaster Ngebung Wisata edukasi terkait penelitian dalam upaya eksplorasi potensi Situs Sangiran.
Museum Manyarejo Tempat linimasa penelitian di Sangiran diceritakan.

3. Sudah Diakui Unesco

Salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia ini telah diakui oleh Unesco, karena memberikan sumbangan pengetahuan penting mengenai bukti-bukti evolusi atau disebut juga dengan perubahan fisik manusia.

Tidak hanya itu saja, melainkan juga evolusi fauna, kebudayaan, dan lingkungan yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu.

Unesco juga menetapkan Museum Manusia Purba atau disebut Situs Sangiran ini sebagai salah satu warisan budaya dunia.

4. Ditemukan oleh Peneliti Belanda

Dalam sejarah, awal mula situs manusia purba Sangiran ini ditemukan oleh ilmuwan Belanda, yakni Von Koenigswald pada tahun 1934.

Ilmuwan Belanda ini menemukan alat-alat batu hasil budaya manusa purba, dan di tahun 1936 ditemukanlah fosil manusia purba di Sangiran.

Nah, sejak ditemukannya manusia purba di Sangiran, temuan mengenai kehidupan purba jutaan tahun lalu terus menerus ditemukan.

5. Tidak Hanya Ada Fosil Manusia Purba

Apabila Anda berpikir bahwa di Museum Manusia Purba Sangiran ini hanya terdapat fosil manusia purba saja, maka pikiran Anda salah.

Pasalnya, di sini juga dijumpai alat-alat batu hasil budaya manusia purba dan lapisan tanah yang dapat menunjukkan perubahan lingkungan alam sejak dua juta tahun silam hingga saat ini tanpa terputus.

Lokasi Museum Purba Sangiran

Lokasi

Lokasi dari Museum Manusia Purba Sangiran yang telah diakui Unesco ini ada di Desa Krikilan, Kalijambe, Kab. Sragen.

Kawasan ini tidak begitu jauh dari pusat Kota Solo, yakni sekitar 17 km saja ke arah utara.

Waktu yang diperlukan untuk sampai lokasi wisata sejarah ini adalah sekitar 15 menit saja dari Kota Solo.

Harga Tiket Masuk Museum Manusia Purba Sangiran

Harga-Tiket-Masuk

Untuk bisa berwisata di situs sejarah Sangiran, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak, karena harga tiket masuknya hanya Rp 10.000,- saja per orang.

Cukup terjangkau, bukan? Bahkan dengan harga tiket yang sangat murah tersebut, Anda bisa melihat fosil manusia purba secara langsung dan belajar tentang sejarahnya.

Sedangkan untuk jam buka Museum Purbakala Sangiran adalah mulai dari jam 08.00 pagi hingga jam 04.00 sore. Jika Anda ingin suasana tidak terlalu ramai, maka Anda bisa datang pagi hari ketika museum baru buka.

Daftar Beberapa Koleksi di Museum Sangiran

Daftar-Beberapa-Koleksi-di-Museum-Sangiran

Koleksi yang ada di Museum Manusia Purba Sangiran jumlahnya dapat dikatakan banyak sekali, bahkan masih banyak yang disimpan di gudang penyimpanan juga. Nah, kira-kira apa saja yang dipamerkan di ruang pameran? Inilah beberapa di antaranya:

1. Fosil Manusia

Beberapa fosil manusia purba dapat Anda jumpai ketika berkunjung di Museum Sangiran, yakni sebagai berikut:

  • Australopithecus africanus
  • Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus)
  • Meganthropus palaeojavanicus
  • Pithecanthropus erectus
  • Homo soloensis
  • Homo neanderthal Eropa
  • Homo neanderthal Asia
  • Homo sapiens

2. Fosil Binatang Bertulang Belakang

Selain fosil manusia purba, terdapat pula fosil dari binatang-binatang purba. Lebih tepatnya adalah binatang purba bertulang belakang. Adapun fosil binatang purba yang dipamerkan di Museum Sangiran adalah:

  • Eephas namadicus (gajah)
  • Stegodon trigonocephalus (gajah)
  • Mastodon sp (gajah)
  • Bubalus palaeokarabau (kerbau)
  • Felis palaeojavanica (harimau)
  • Sus sp (babi)
  • Rhinocerus sondaicus (badak)
  • Bovidae (sapi, banteng
  • Cervus sp (rusa dan domba)

3. Fosil Binatang Air

Karena sebelum adanya bencana alam berupa letusan dari gunung api terdekat, situs Sangiran merupakan kawasan lautan. Sehingga tidak heran jika di sini juga ditemukan berbagai macam fosil binatang air, yakni seperti:

  • Crocodilus sp (buaya)
  • Ikan dan kepiting
  • Gigi ikan hiu
  • Hippopotamus sp (kuda nil)
  • Mollusa (kelas Pelecypoda dan Gastropoda)
  • Chelonia sp (kura-kura)
  • Foraminifera

4. Batu-batuan

  • Meteorit atau Taktit
  • Kalsedon
  • Diatome
  • Agate
  • Ametis

5. Alat-Alat dari Batu

Tak hanya berbagai jenis batunya saja yang ditampilkan di ruang pameran, alat-alat zaman purbakala yang terbuat dari batu pun diperlihatkan. Berikut beberapa di antaranya:

  • Serpih
  • Bilan
  • Serut
  • Gurdi
  • Kapak persegi
  • Bola batu
  • Kapak perimbas-penetak

Wisata Museum Manusia Purba Sangiran sangat cocok dijadikan wisata keluarga, karena bisa sekaligus mengedukasi anak-anak tentang kehidupan di zaman purba. Tak hanya anak-anak, wisata ini juga akan menambah pengetahuan orang-orang dewasa.

Baca Juga: 25++ Museum yang Ada di Jakarta Pusat, Timur, Barat, dll

Leave a Comment