Museum Mini Sisa Hartaku Jogja: Sejarah, Lokasi, dan HTM

Pernah dengar tempat wisata bernama Museum Mini Sisa Hartaku?

Berdirinya museum ini dilatarbelakangi oleh kisah pedih dan kejamnya erupsi Gunung Merapi 2010 silam.

Dulunya sebelum menjadi sebuah museum, bangunan ini merupakan rumah dari salah satu warga, yakni Bapak Kimin.

Wah, sepertinya sangat menarik sekali ya museum satu ini?

Pastinya Anda juga penasaran, mengapa rumah warga bisa dijadikan sebagai museum.

Sejarahnya bagaimana? Nah, semua rasa penasaran Anda akan terjawab melalui ulasan berikut:

Sejarah Museum Mini Sisa Hartaku

Sejarah-Museum-Mini-Sisa-Hartaku

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa museum ini dahulunya merupakan rumah seorang warga bernama Kimin.

Setelah erupsi Gunung Merapi di tahun 2010 usai, anak dari pak Kimin berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh barang-barang yang tersisa akibat erupsi.

Nah, setelah mengumpulkan barang yang tersisa, kemudian barang-barang tersebut ditata rapi hingga akhirnya rumah tersebut menjadi sebuah museum yang dikenal sebagai Museum Sisa Hartaku.

Sekarang museum yang berisi saksi bisu kejamnya erupsi Gunung Berapi dibuka sebagai salah satu destinasi wisata.

Ketika datang berkunjung ke sana, Anda akan disambut dengan kerangka sapi.

Kemudian ada juga buku-bukuan yang tersisa dari bencana gunung meletus, koleksi piring, foto-foto mengenai erupsi Merapi, dan barang-barang lainnya.

Lokasi dan Rute

Lokasi-dan-Rute

Lokasi Museum Sisa Hartaku berada di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Untuk dapat sampai di museum ini Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua ataupun roda empat.

Sedangkan rute yang perlu Anda tempuh untuk bisa sampai di museum tidaklah sulit.

Jika Anda sudah sampai Kopi Merapi, maka beloklah ke kanan.

Jalan terus sekitar 100 meter atau hingga Anda menemukan Stonengehe, kemudian maju sedikit sekitar 50 meter dan belok kiri ke arah utara.

Setelah itu, ikuti jalan tersebut sampai menemukan lokasi yang dituju.

Baca Juga: Goa Jepang Jogja: Kaliurang dan Pundong, Ini Info Wisatanya!

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Tiket-Masuk-dan-Jam-Operasional

Anda tidak akan dikenakan harga tiket masuk ketika berkunjung ke Museum Sisa Hartaku, karena akses masuk gratis alias free.

Akan tetapi diharapkan Anda mengisi dana sukarela untuk membantu pengelolaan museum ini sebesar yang Anda inginkan atau kehendaki.

Meskipun akses masuk gratis, namun Anda tetap harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk parkir kendaraan.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak tabel di bawah ini:

Museum Mini Sisa Hartaku
Harga tiket masuk Free
Tarif parkir kendaraan roda dua Rp 2.000,- per kendaraan
Tarif parkir kendaraan roda empat Rp 5.000,- per kendaraan

Tarif parkir kendaraan yang harus Anda bayarkan juga tidak terlalu mahal, bukan?

Inilah yang membuat Museum Sisa Hartaku termasuk dalam daftar tempat wisata murah meriah di Yogyakarta.

Selain murah, banyak pengetahuan tentang erupsi Gunung Merapi tahun 2010 yang akan Anda dapatkan.

Nah, untuk jam buka dan tutup Museum Sisa Hartaku adalah sebagai berikut:

Jam Operasional Wisata
Setiap hari 08.00 sampai 16.00 WIB

Fasilitas Umum

Fasilitas-Umum

Di tempat wisata ini terdapat beberapa fasilitas umum yang bisa Anda gunakan. Fasilitas yang disediakan juga tergolong terawat dan tentunya bersih. Apa saja fasilitasnya? Simak daftar berikut:

  • Toilet
  • Warung makan
  • Toko merchandise
  • Aneka spot selfie

Isi Museum Mini Sisa Hartaku

Isi-Museum-Mini-Sisa-Hartaku

Pastinya Anda penasaran dengan apa saja yang ada di dalam museum mini satu ini.

Untuk mengobati rasa penasaran Anda, di sini juga akan dibahas secara singkat tentang apa saja yang ada di museum saksi bisu erupsi Gunung Merapi 2010.

Di dalam museum terdapat beraneka barang yang terkena erupsi Gunung Merapi di tahun 2010.

Barang-barang tersebut ditata rapi layaknya berada di ruang pameran museum pada umumnya. Adapun daftar barangnya adalah:

  • Buku-buku
  • Peralatan rumah tangga
  • Foto-foto
  • Mesin jahit
  • Televisi
  • Kerangka binatang ternak
  • Kerangka kendaraan bermotor

Bangunan museum terdiri dari tiga ruangan, yakni ruang tamu, kemudian tiga kamar tidur, kamar mandi dan juga dapur.

Semua ruangan yang ada di bangunan ini menjadi saksi ganasnya ‘wedhus gembel’ yang menutup seluruh wilayah Cangkringan di tahun 2010 silam.

Meskipun Museum Mini Sisa Hartaku tidak semewah museum pada umumnya, namun pengalaman dan kesan yang akan Anda dapatkan ketika berkunjung di sini tidak akan kalah dari museum lainnya.

Dari museum ini Anda dapat merasakan bagaimana keadaan ketika erupsi terjadi walau hanya dalam bayangan saja.

Leave a Comment