Jajanan Tradisional Kemiren: Beli Harus Pake Uang Kuno!

Kemiren adalah nama salah satu desa di Banyuwangi.

Desa ini ialah desa yang berada di wilayah Glagah dengan keunikan tersendiri yaitu adanya desa wisata di dalamnya.

Hal yang paling menarik dari desa ini adalah jajanan tradisional Kemiren Banyuwangi yang mengharuskan pembelinya menggunakan uang koin.

Kemiren menjadi wilayah yang ditempati warga asli suku Osing (Using), suku ini adalah suku asli wilayah Banyuwangi yang sudah ada sejak dahulu.

Desa Kemiren merupakan salah satu desa wisata Banyuwangi yang banyak digandrungi turis lokal dan turis mancanegara.

Bahkan desa ini telah diliput beberapa media asing yang membuatnya semakin dikenal khalayak ramai tak hanya penduduk Indonesia saja.

Di dalam desa wisata ini terdapat beragam area wisata salah satu contohnya yaitu wisata kuliner.

Harga Tiket Masuk Wisata Kuliner Desa Kemiren

Tiket masuk yang dibandrol hanya Rp 5.000 saja, tiket dapat digunakan k berbagai area wisata yang ada di sana.

Untuk bisa masuk ke tempat wisata kuliner ini, harga Rp 5.000,- tentunya cukup murah kan?

Lokasi Wisata Kuliner Kemiren Banyuwangi

[su_note note_color=”#93e8fc”]Wisata kuliner berlokasi di Gang Lorong Cili, Dusun Krajan, Banyuwangi.[/su_note]

Wisata kuliner yang satu ini baru saja beroperasi pada beberapa tahun ke belakang.

Wisata ini dikunjungi ratusan pengunjung yang mengantri setiap harinya baik lokal maupun mancanegara.

Jajanan Kuliner di Desa Kemiren Banyuwangi

1. Pecel Pitik

Pecel Pitik

Pecel pitik adalah makanan khas suku Osing yang selalu disajikan saat warga desa melakukan ritual dan acara-acara besar seperti khitanan.

Makanan ini memiliki bahan utama seekor ayam yang kemudian ditambah dengan bumbu-bumbu sebagai penyedap rasanya.

Bumbu-bumbu itu diantaranya:

  • terasi
  • cabai
  • kencur
  • kelapa parut
  • kacang serta kayu bakar untuk memasaknya.

Pecel pitik memang makanan dalam jajanan tradisional kemiren yang dimasak dengan melalui proses pembakaran, secara umum disebut dengan ayam bakar.

Namun, cara penyajian dan rempah yang dituangkan di dalamnya berbeda dengan ayam bakar pada umumnya.

Bila Anda ingin mencicipi makanan khas suku asli Banyuwangi datang saja ke Pasar Jajanan Tradisional yang berada di Gang Lorong Cilik.

2. Gelali

gelali

Gelali sering disebut juga dengan gulali, makanan ini sudah ada sejak 1900-an yang akan membuat kita teringat akan masa kanak-kanak.

Bahan dasar jajanan tradisional kemiren ini adalah gula pasir yang telah dilelehkan lalu dibuat ke aneka bentuk agar menarik perhatian.

Gelali biasa disajikan dengan dililit ke sebuah lidi atau tusuk sate yang kemudian di buat bentuk pesawat, boneka dan lainnya.

Bila berkunjung ke Pasar Tradisional Kemiren Anda dapat menikmati manisnya cita rasa gelali dengan harga yang terjangkau.

Kenangan manis tentang masa lalu saat kanak-kanak akan terbuka dan mungkin Anda tertawa bahagia.

Maka dari itu, tak ada salahnya senggangkan waktu Anda untuk mengunjungi pasar tradisional ini sesuai dengan waktu yang Anda inginkan.

Baca Juga: 10+ Oleh-oleh Khas Banyuwangi yang Terkenal (Murah)

3. Sawut

sawut

Sawut adalah salah satu jajanan khas yang dibuat dari bahan dasar singkong yang dikukus lalu dicampur dengan gula aren (gula jawa).

Cita rasa yang dihadirkan sawut yaitu rasa manis yang disisipi rasa gurih karena parutan kelapa di atasnya.

Jajanan ini dapat Anda temukan di pasar desa kemiren yang dibandrol dengan harga murah terjangkau.

Sesuai dengan informasi seorang pedagang yang menjual makanan sawut di pasar tersebut, ia dapat menghabiskan sepuluh kilo gram singkong per hari.

Menurutnya pula, saat hari libur permintaan pengunjung akan meningkat sehingga ia diharuskan menyediakan sawut yang lebih dari biasanya. Hal ini karena harganya murah dan rasanya yang sederhana namun mempesona.

4. Uyah asem

uyah asem

Uyah asem juga merupakan bagian dari makanan khas yang wajib disajikan saat upacara adat suku Osing.

Makanan ini memiliki bahan dasar ayam kampung dan pepaya muda yang ditambah dengan beberapa rempah.

Kata uyah asem berasal dari Bahasa Jawa yang bermakna garam asem, garam dengan rasa asin digabung dengan rasa masam.

Sehingga makanan uyah asem memiliki cita rasa yang asin namun juga asam dan pedas karena tambahan cabai sesuai keinginan.

Keunikan yang dimilikinya yaitu rasa masam berasal dari tambahan buah belimbing wuluh beberapa buah sesuai pembuatan berapa porsi yang diinginkan.

Bumbu tambahannya yaitu tomat, cabai merah dan rawit yang dihaluskan sebelumnya.

5. Orog-orog

orog orog

Orog-orog ialah salah satu jajanan tradisional kemiren dengan bahan utama (dasar) tepung beras yang kemudian dikukus dengan waktu secukupnya.

Selain tepung beras, makanan ini juga dibuat dengan gula dan pewarna makanan agar tampilannya menjadi lebih menarik.

Keunikan yang dimiliki orog-orog yaitu saat proses pengukusan diberi daun pisang agar aromanya khas.

Makanan kuno yang unik ini dapat Anda beli di Pasar Jajanan Kemiren dengan harga terjangkau cukup Rp 2000,-/satuannya.

Menurut konsumen yang membeli orog-orog, rasa lezat yang dirasakan hadir dari tepungnya yang cukup kering berbeda dengan kue apem.

Sehingga makanan ini tidak terlalu mengotori mulut Anda karena tekstur makanannya tidak basah.

6. Kucur

kucur

Kucur adalah suatu jajanan kue yang terbuat dari campuran tepung beras, tepung terigu, gula pasir dan pewarna sesuai keinginan hati.

Proses pembuatannya cukup mudah, langkah pertama yaitu didihkan air bersama gula dan daun pandan bila ingin warna hijau.

Lalu tunggu adonan itu hingga hangat, lalu campur dengan tepung kemudian goreng dengan api kecil.

7. Lanun

lanun

Lanun merupakan jajanan tradisional khas Banyuwangi yang terbuat dari tepung beras dan gula jawa serta parutan kelapa.

Keunikan dari makanan ini yaitu di dalam proses pembuatannya ada abu dari daun kelapa yang ditambahkan ke dalam adonan.

Proses pembuatannya dengan cara kukus dengan daun pisang selama kurang lebih dua puluh menit.

Warna dari lanun yaitu hitam karena hasil dari klaras (daun kelapa) yang dibakar seperti yang telah dijelaskan tadi.

Bila Anda masuk ke dalam Pasar Jajanan Kemiren, lanun sangat mudah ditemukan di sebagian pedagang yang ada.

Rasanya yang khas, unik dan lezat membuatnya laris manis dikalangan pengunjung yang datang ke Banyuwangi.

8. Ketan Kirip

ketan kirip

Makanan yang satu ini juga salah satu jajanan khas Desa Kemiren yang terbuat dari beras ketan, santan dan kacang kedelai.

Ada juga tambahan daun pandan agar ketan kirip mengeluarkan aroma yang harum dan sedap.

Proses pembuatannya yaitu dengan cara dikukus, dan memakannya menggunakan tangan.

Baca Juga: 21+ Cafe di Banyuwangi kota, Baru, Instagrammable!

9. Kelepon

Kelepon adalah salah satu jajanan kuno yang terbuat dari bahan dasar tepung ketan dan tepung beras serta dimasak dengan dikukus.

Untuk menambah kelezatan yang dimiliki, kapur sirih yang dilarutkan ke dalam beberapa ml air bisa ditambahkan.

Di dalam kelepon diisi dengan gula jawa lumer yang ketika digigit akan meleleh di mulut Anda.

10. Sego Cawuk

Sego Cawuk

Jenis makanan lain di Kemiren adalah sego cawuk yang biasa dinikmati sebagai menu sarapan warga sekitar.

Sego cawuk terbuat dari nasi yang dicampur dengan perasan ampas kelapa, kuah ikan pindang dan serutan jagung bakar.

Banyaknya campuran bahan itulah yang menjadikan rasa nasinya lebih gurih dan tidak hambar.

Ibaratnya, kalau nasinya saja yang dimakan pun sudah enak sekali. Tapi ditambah lauk tentu akan lebih lezat.

Biasanya jenis lauk pendampingnya adalah telur pindang, pepes ikan laut, semanggi sambal serai dan tahu cacah.

Sego cawuk disajikan dengan alas daun pisang sehingga rasanya semakin nikmat.

Tidak hanya mengenyangkan, kandungan gizi sego cawuk juga lengkap.

11. Sego Tempong

Sego Tempong

Bagi yang suka pedas, sego tempong merupakan pilihan terbaik karena ciri khas makanan ini ada di sambalnya yang nampol.

Bahan yang dipakai juga berbeda dari kebanyakan sambal sehingga rasanya lebih menggugah selera.

Jenis sambal yang bisa dipilih yaitu sambal tomat, sambal terasi dan sambal kacang.

Sambal baru akan dibuat setelah ada yang pesan jadi masih fresh langsung dari cobek.

Terlebih lagi ada perasan jeruk limau untuk menambah kesegaran.

Selain sambal, sego tempong disajikan dengan berbagai lauk seperti ikan asin goreng, tahu goreng, tempe goreng dan perkedel jagung.

Sedangkan kemangi, mentimun dan sayuran rebus tersaji sebagai lalapan.

12. Tape Kethot

Tape Kethot

Kuliner lain khas Osing yaitu tape kethot yang terkenal sebagai jajanan anti bakteri.

Alasannya, tape kethot disajikan dengan cara dibungkus menggunakan daun kemiri yang melindungi tape dari bakteri.

Selain itu, tape juga bisa tahan lebih lama.

Tape kethot terbuat dari beras ketan, santan kental, parutan kelapa muda, ragi tape dan garam.

Rasa tape khas Osing ini lezat dan terasa lembut di lidah.

Cara pengolahan yang unik menjadikan tape kethot berbeda dari tape produksi daerah lain.

13. Kopi Jaran Goyang

Kopi Jaran Goyang

Menyantap jajanan pasti tidak lengkap kalau belum menyeruput kopi Jaran Goyang Kemiren.

Kopi yang tersaji ada dua jenis yaitu arabika dan robusta.

Pembuatan kopi Kemiren masih disangrai secara manual di atas kompor tanah liat dan tungku kayu.

Tidak mengherankan kalau citarasa kopi Jaran Goyang punya kekhasan.

Sekali seruput, kopi akan terasa pahit di lidah namun tetap nikmat.

Aroma kopi juga cukup harum dan kuat.

Pokoknya, tidak ada yang pernah menyesal minum kopi Jaran Goyang.

14. Lupis dan Cenil

Lupis dan Cenil

Saat berkunjung ke Kemiren, duo jajanan ini pasti mudah ditemukan yaitu lupis dan cenil.

Lupis merupakan makanan tradisional yang dibuat dari beras ketan dan memiliki warna hijau.

Sedangkan cenil terbuat dari campuran tepung ketan dan singkong.

Lupis dan cenil biasa disajikan bersamaan dengan taburan parutan kelapa dan cairan kental gula merah.

Rasanya manis dan tentu saja nagih.

Desa Kemiren Banyuwangi: Membayar dengan Koin Kuno

Hal unik lainnya yang ada di Desa Wisata Banyuwangi khususnya di dalam area Pasar Jajanan Tradisional Desa Kemiren yaitu alat pembayaran.

Bagi seluruh wisatawan yang ingin menikmati aneka jajanan kuno, tidak dapat menggunakan rupiah biasa untuk proses pembayaran.

Pengunjung harus menukarkan mata uang rupiah dengan mata uang kuno kemiren yang disebut koin kepeng.

Koin ini digunakan selama Anda ingin melakukan transaksi dengan pedagang yang ada di dalam pasar.

Satu koin kepeng bernilai Rp 2500, sehingga bila Anda memiliki uang sebesar Rp 10.000 akan mendapat empat koin kepeng.

Mata uang ini menjadi ciri khas paling mencolok yang ada di Pasar Jajanan Tradisional Kemiren.

Koin kepeng dipercaya merupakan sisa-sisa kebudayaan yang dimiliki Kerajaan Majapahit pada zaman dahulu.

Terbukti, koin ini ditemukan oleh Tim Neo Pusat Informasi di situs Majapahit dan mempertajam dugaan asal muasal koin kepeng.

Di dalam koin ini terdapat tulisan berhuruf China yang mengindikasi bahwa Kerajaan Majapahit memiliki hubungan erat dengan Bangsa Tionghoa.

Fasilitas di Wisata Jajanan Tradisional Kemiren

Fasilitas yang ada di sini tentunya yaitu aneka jajanan, makanan dan minuman kuno yang dapat Anda nikmati lagi.

Sembari menikmati lezatnya makanan zaman dahulu, Anda dapat mengingat kembali betapa indahnya masa lampau bersama jajanan-jajanan itu di masa kecil.

Selain itu, di sini juga disediakan kursi-kursi untuk bersantai dengan pemandangan khas suasana desa yang asri.

Tak hanya itu saja, di sekitarnya juga terdapat kolam renang, rumah adat Osing dan tempat bermain yang dapat Anda kunjungi.

Terkait masalah kamar mandi, Anda tak perlu khawatir karena di tempat ini disediakan puluhan toilet yang tersebar di beberapa titik lokasi.

Akses dan Rute Menuju Wisata Jajanan Tradisional Kemiren

Desa wisata Banyuwangi (Kemiren) berlokasi tak jauh dari pusat kota hanya dengan jarak tidak lebih dari 10 km.

Waktu tempuh yang diperlukan paling lama hanya dua puluh menit saja bila keadaan jalanan padat merayap.

1. Rute dari pusat kota

  • Tepat di depan Bank Central Asia KCU Banyuwangi Anda hanya perlu lurus ke depan hingga menemui perempatan.
  • Lalu berbelok ke arah kiri menuju Jalan Laksda Agung Suprapto dan terus ikuti arus jalan.
  • Saat menjumpai perempatan, Anda tetap jalan lurus ke depan menuju Jalan Hos Cokroaminoto dan ikuti jalan sampai menemui bundaran.
  • Setelah itu tetap jalan lurus ke depan hingga melewati suatu tikungan jalan dan saat itu Anda memasuki Jalan Widuri.
  • Terus ikuti Jalan Widuri hingga menemukan perempatan yang di sebelah kiri pojok jalannya terdapat suatu toko bahan pangan.
  • Kemudian tetap lurus ke depan, saat itu Anda telah sampai di Jalan Kemiren, tak lama akan dijumpai Desa Wisata Banyuwangi.

2. Rute dari Balai Taman Alas Purwo

Jarak yang diperlukan dari tempat ini menuju desa wisata yaitu tujuh kilo meter dengan waktu tempuh tiga belas menit saja.

  • Dari balai taman, pilihlah Jalan Brawijaya dan terus ikuti jalan tersebut hingga menemukan pertigaan ke kiri lalu pilih ke kiri.
  • Saat itu Anda telah memasuki Jalan Barong, lalu ikuti jalan sampai pertigaan keenam.
  • Kemudian belok ke arah kanan saat menemukan pertigaan keenam, saat itu telah sampai di Jalan Kuntulan dan terus jalan ke depan.
  • Setelah menemukan pertigaan jalan besar, beloklah ke arah kiri menuju Jalan Widuri.
  • Terus ikuti Jalan Widuri yang kemudian akan akan melewati Jalan Kemiren. Saat itu, Anda sudah dekat dengan desa wisata kemiren.

Peta Wisata Jajanan Tradisional Kemiren (Google Maps)

Hotel Terdekat Wisata Jajanan Tradisional Kemiren

  • Pak Yayan Homestay
  • Banyuwangi Guest House
  • Djangkrik Guest House
  • Pepito Guest House
  • Hotel Sahid Osing

Tips Berwisata ke Wisata Jajanan Tradisional Kemiren

  1. Persiapkan kondisi tubuh agar sehat saat akan melakukan perjalanan.
  2. Persiapkan barang-barang yang akan dibawa.
  3. Persiapkan transportasi yang akan digunakan
  4. Bawa obat-obatan yang biasa digunakan
  5. Booking tempat penginapan sesuai dana yang dimiliki.
  6. Jangan lupa tukarkan uang rupiah anda dengan mata uang kuno kemiren.

Baca Juga: Jelajah Hutan Trembesi di Jawatan Benculuk, Banyuwangi

Leave a Comment